Sebuah unggahan berupa foto dan video yang menampilkan salah satu anggota polisi mengalami penusukan anak panah di bagian bahu kanan beredar di media sosial Twitter pada Sabtu.
Pihak pengunggah, Mulyadi Adi melalui akun Twitternya, @Mulyadi_Adi__ menyebutkan bahwa apa yang dialami polisi itu adalah rekayasa atau "akting".
"Tak ada kejahatan yang sempurna. Belajar akting di mana, pak?" tulis akun @Mulyadi_Adi__ dalam twitnya.
Sontak, unggahan ini mendapat respons tinggi dari warganet. Sebanyak lebih dari 13.6k akun telah me-retwit dan lebih dari 19k akun menyukai unggahan tersebut. Sementara, pengguna Twitter lain, Presiden Runner Up melalui akunnya @P3nj3l4j4h menyebutkan bahwa lokasi polisi yang tertancam anak panah terjadi di Makassar.
Mengonfirmasi hal ini, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo menjelaskan bahwa apa yang dialami polisi tersebut adalah kenyataan, bukan rekayasa.
"Itu anggota saya sakit juga. Bukan pura-pura itu," ujar Wahyu saat dihubungi Kompas.com pada Selasa.
Wahyu menjelaskan bahwa polisi yang terluka tersebut adalah Bripda Supratman yang mengamankan unjuk rasa di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Dia terkena anak panah saat unjuk rasa tanggal 27 September, jam 21.00 WIT di Jalan Urip Sumoharjo," ujar Wahyu.
Informasi tidak benar Sementara, foto Bripda Supratman yang terbaring di bed adalah foto kondisinya saat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Andi Mappaodang Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Atas maraknya foto Bripda Supratman di media sosial dengan berbagai narasi, Wahyu menjelaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial mengenai anggotanya pura-pura adalah informasi yang tidak benar.
"Tidak benar itu. Jangan percaya warganet," kata dia.
Diketahui, aksi demonstrasi yang berlangsung sejak pekan lalu di depan Gedung DPR/MPR untuk menolak UU KPK, RKUHP, dan RUU PKS masih berlangsung tidak kondusif dan terjadi di berbagai daerah. Pemberitaan Kompas.com sebelumnya mencatat empat daerah di Indonesia mengalami kericuhan ketika demonstrasi dilakukan. Demo yang dilakukan masih dengan inti tuntutan yang sama kepada pemerintah, yakni menolak disahkannya RKUHP dan UU KPK. Selain Jakarta dan Bandung, demo yang berakhir rusuh juga terjadi di depan gedung DPRD Kota Palopo, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) Senin sore.
Sumber: kompas.com | detik.com | tribunnews.com
Tag: #berita #demo #polisi
No comments:
Post a Comment